Jumat, 22 Mei 2015 , 05:52:00
SIGLI - Terjadi kontak senjata
anggota TNI dan Polri dengan kelompok Din Minimi di kawasan Desa Gintong,
Kecamatan Gorong-Grong, Kabupaten Pidie, Aceh, pada Rabu malam (20/5) dan Kamis
dini hari (21/5). Tiga anggota kelompok bersenjata yang diduga kawanan
bersenjata itu tewas ditembak.
Informasi
yang dihimpun menyebutkan, tiga korban tewas saat terjadi kontak senjata itu
mengenakan baju loreng. Mereka adalah IbrahimYusuf, 42, warga Gampong Cirieh,
Kecamatan Delima, Pidie; Subki, 32, warga Dusun Pulo, Aceh Timur; dan Yusliadi,
27, alias Maepong, warga Aceh Timur.
Penyerbuan
terhadap kelompok bersenjata itu dipimpin Pasi Ops Kapten (Inf) Nouvi Efendi
dan Pasi Intel Arh Edy Syahputra dengan kekuatan 25 personel. Sementara itu,
kelompok bersenjata yang diduga anggota Din Minimi lebih kurang 15 orang mengenakan
baju loreng hitam.
Kontak
senjata personel TNI dan Polri dengan sekitar 15 anggota Din Minimi itu tidak
berlangsung lama. Satu jam kemudian, petugas yang melakukan penyisiran
menemukan dua mayat dengan luka tembak di kepala. Kamis pagi (21/5) ditemukan
lagi satu orang tewas dengan luka tembak di paha kanan.
Kapolda
Aceh Irjen Pol Husen Hamidi mengatakan, tiga orang bersenjata itu diduka
pengikut Din Minimi. Awalnya, anggota TNI menerima informasi adanya kelompok
bersenjata berkekuatan 15 orang bergerak dari arah Desa Pangge Pilok menuju
Desa Beureleng, Kecamatan Grong-Grong, Kabupaten Pidie. ’’Meraka teperogok
personel polisi dan TNI yang melakukan penyisiran,’’ katanya di Mapolres Pidie.
Ramdani,
40, warga Gintong, Kecamatan Grong-Grong, Pidie, kepada Rakyat Aceh (Jawa Pos
Group) mengatakan, sebelumnya dirinya mendengar suara dentuman saat mengisi
bensin di SPBU Gintong pukul 00.30 WIB. Dia mengira suara tersebut berasal dari
truk yang membongkar batu koral di belakang SPBU. ’’Saya kaget. Saya pikir suara
apa itu. Rupanya, di tempat itu ada kontak senjata,’’ jelasnya.
Setelah
mengetahui suara itu berasal dari letusan senjata, Ramdani ketakutan. Selesai
mengisi bensin, dia tancap gas pulang ke rumah. Menurut
dia, lokasi kontak tembak itu agak jauh dari permukiman warga. Karena itu,
tambah Ramdani, banyak warga yang tidak mendengar. (mir/mag-58/JPG/c4/diq)