Selasa, 25 Juni 2019

Forum Bersama Investigasi LSM dan Media Aceh Tamiang Terbentuk


Aceh Pusaka - Aceh Tamiang 
Para Pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Para Jurnalis media cetak dan online serta Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang bertugas di Aceh Tamiang sepakat membentuk wadah yang dinamakan Forum Bersama Investigasi LSM dan Media Kabupaten Aceh Tamiang. Forum tersebut terbentuk dalam sebuah diskusi yang berlangsung di warung Kopi Tamiang, jalan Mayjen Sutoyo, Kede Bawah, Kota Kuala Simpang, pada hari Kamis (20/6/2019).

Pada pertemuan tersebut M. Rotuah sebagai penggagas pembentukan Forum menyampaikan, bahwa tujuan kegiatan ini diantaranya  sebagai partisipasi aktif dalam rangka ikut membantu Pemerintah Daerah memajukan Kabupaten Aceh Tamiang.

Diskusi dalam penetapan nama Forum beserta pemilihan Koordinator  berjalan cukup demokratis dan alot, hal ini terlihat dari saran dan masukan dari masing-masing peserta diskusi yang hadir.

Akhirnya peserta diskusi menyetujui serta memutuskan sebuah  nama  yakni Forum Bersama Investigasi LSM dan Media Kabupaten Aceh Tamiang, disingkat dengan FBI LSM & Media.
Juga secara aklamasi peserta diskus sepakat mengangkat Kepala Biro Suara Reformasi Kabupaten Aceh Tamiang Amnurdani sebagai Koordinator Forum, Reki Ilham dari Tamiang News sebagai Sekretaris, dan Ketua LSM Penegak Keadilan Kabupaten Aceh Tamiang Ahmad Ruslim, SH selaku Bendara.


Dalam diskusi tersebut juga merumuskan langkah awal FBI yaitu, akan melakukan Kunjungan resmi serta akan menyurati pihak - pihak terkait, diantaranya Bupati Aceh Tamiang, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang, Kapolres Aceh Tamiang, Dandim 0117/Aceh Tamiang, dan Kepala Kejaksaan Negeri Aceh Tamiang. Untuk memperoleh informasi dan dukungan dalam melakukan kegiatan investigasi, terkait dengan kegiatan  Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, melalui Kepala Bagian Pemerintah Mukim dan Gampong pada Bulan Januari Tahun 2013 yang berencana akan menggabungkan sejumlah Kampung di Aceh Tamiang dengan yang lainnya, dengan alasan karena jumlah penduduk minim yaitu kurang dari 500 KK atau 1.000 jiwa, serta sejauh mana pengguna Anggaran Dana Desa di setiap Kampung.

Hadir dalam pembentukan Forum ini antara lain, Ketua LSM ADAS Institute, Adriansyah, Ketua Cso Lebam Madani, Alvin Syahrin, Ketua LSM Front Penegak Keadilan Kabupaten Aceh Tamiang Ahmad Ruslim, SH, Kepala Biro Surat Kabar Harian Metro Langkat, M.Rotuah  Kepala Biro Media Harian Suara Reformasi Kabupaten Aceh Tamiang Amnurdani, Kabiro Media Online Meuligo Aceh News Kabupaten Aceh Tamiang, Zulkarnaen,  Wartawan Tamiang News, Reki Ilham, Kepala Biro Surat Kabar Jangka Pos, Aceh Tamiang Eri Evandi, serta Advokat Lembaga Bantuan Hukum APIK, Raja Pangihutan, SH,
(ADR)

Rabu, 05 Juni 2019

Bek Tuwoe Seujarah Geutanyoe Bansa Atjeh

Keunangan Perjuangan Referendum Atjeh 1999.
"Source AP"


Keunangan Paduka yang mulia Wali Nanggroe, Dr Tgk Hasan Muhammad Ditiro.


 7 (tujuh) Pejuang Gerakan Aceh merdeka yang paling ditakuti.
Source: Informasi Asia


Tragedi Simpang KKA.
3 Mei 1999 memori kenangan Konflik Aceh, harus dicatat dalam sejarah, melawan lupa akan sejarah bangsa, membuktikan sebuah tragedi kemanusiaan yang tak terlupakan sepanjang masa.
Membuktikan indentitas suatu bangsa yang bermartabat, walaupun harus mengorbankan nyawa mereka...


Keunangan GAM wilayah Batee iliek Bireuen Nanggroe Aceh Darussalam.


Mengenang, Almarhum Tgk Ishak Daud Panglima GAM Aceh Timur.


Berikut beberapa petikan dari wawancara yang heroik dengan seorang pejuang GAM wanita atau lebih dikenal dengan sebutan Pasukan Inoeng Balee.
Source_AP dan Trans7


Keunangan Tgk Muharram, Panglima Operasi Kawasan Aceh Besar dimasa konflik, mengatakan ini hampir damai, tapi perlu diingat, tak akan berlangsung lama.



Sumber: FB Page Kreasi Aneuk Nanggroe

Senin, 03 Juni 2019

Seulamat Uroe Raya


Blogger Atjeh Pusaka mengucapkan,
Seulamat Uroe Raya Idul Fitri,
1 Syawal 1440 H...
Taqabbalallahu minna wamingkum,
Meu'ah lahee ngon batein..

Hilal Tak Terlihat di Aceh, Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Fitri Rabu 5 Juni 2019

Atjeh Pusaka - Aceh Besar (Inmas)---Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. M. Daud Pakeh, menjelaskan hasil Pengamatan Hilal Awal Syawwal 1440 H di Pusat Observatorium Hilal Tgk Chik Kuta Karang Lhoknga Aceh dan juga laporan dari beberapa titik yang melakukan pengamatan di wilayah Aceh bahwa hilal Syawal  tidak terlihat di Aceh, karena posisi hilal masih berada di bawah ufuk ketika magrib. 
“Di Aceh hilal Syawal 1440 H tidak terlihat, karena Posisi hilal pada saat pengamatan  masih minus 0 derjat 11 Menit dibawah ufuk. Sehingga secara data dan berbagai kriteria penentuan awal bulan qamariah, hilal mustahil terlihat hari ini," ujar Daud Pakeh di Pusat Observatorium Hilal Tgk. Chiek Kuta Karang Lhoknga, Aceh, Senin (3/6).
"Kita telah menyampaikan hasil pengamatan hilal Syawwal 1440 H di Aceh ke Kementerian Agama RI sebagai bahan pertimbangan dalam sidang itsbat sore ini juga di Jakarta," lanjut Daud Pakeh didampingi, Ketua MPU Aceh. Prof. Muslim Ibrahim dan Kabag TU. H. Saifuddin, SE. 
Pada kesempatan tersebut ia juga menyampaikan bahwa hasil sidang isbat penetapan awal Syawal 1440 H yang dipimpin oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kantor Kementerian Agama Jakarta, Senin (3/6/2019), menetapkan 1 Syawwal 1440 H jatuh pada Rabu, 5 Juni 2019.
"Melalui sidang itsbat, Menteri Agama RI telah menetapkan awal Syawwal 1440 H pada hari Rabu, 5 Juni 2019, karena tidak ada referensi hilal yang teramati di seluruh Indonesia, semuanya hilal berada dibawah ufuk," jelas Kakanwil.  
"Dengan demikian jumlah ramadhan di istikmalkan (disempurnakan) menjadi 30 hari, besok kita masih melaksanakan ibadah puasa Ramadhan," lanjutnya. 
Daud Pakeh berharap Meski adanya perbedaan dalam perayaan Idul Fitri tahun ini, tapi tetap menjaga kebersamaan dan menjadikan perbedaan tersebut sebagai Rahmat,saling menghargai dan menghormati. 
"Kalaupun ada perbedaan diantara kita, tetap menjaga kebersamaan kita dan mari kembali kepada kaidah Nata’awan ‘ala ma ittafaqna wa natasamah fima ikhtalafna. Kita saling tolong menolong pada perkara yang kita sepakati, dan saling toleran pada apa yang kita perselisihkan,” ajak Kakanwil.
Sementara pakar Falakiyah Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra,  SHI.MH menjelaskan bahwa posisi hilal berada dibawah ufuk ketika magrib 
"Ijtimak terjadi pukul 17.03 dengan ketinggian hilal pada saat magrib minus nol derjat 11 menit di bawah ufuk. hilal yang masih di bawah ufuk pasti tidak terlihat. Sehingga secara data dan berbagai kriteria penentuan awal bulan qamariah, hilal mustahil terlihat tadi, maka jumlah ramadhan di istikmalkan (disempurnakan) 30 hari dan idul fitri seperti ditetapkan pemerintah pada 5 Juni 2019," ujar alfirdaus.  
Pengamatan hilal tersebut dihadiri, Ketua MPU Aceh,  Prof. Muslim Ibrahim, Ketua Mahkamah Syariah Aceh, Dr M Jamil Ibrahim MH, Kabag TU, H Saifuddin SE, Kabid di jajaran Kemenag Aceh, pakar Falakiyah BHR Aceh, Dr. Suhrawardi dan sejumlah tamu undangan lainnya. (sumber: Kanwil Kemenag Aceh)

Bangkit Dan Jatuhnya Seorang Pemberontak Politik Di Indonesia



Atjeh Pusaka - Irwandi Yusuf memimpin jalan dari pemberontakan menuju demokrasi di Aceh. Namun, dakwaan terhadapnya atas tuduhan korupsi telah mengungkapkan keburukan politik di salah satu provinsi miskin di Indonesia tersebut. Penangkapan Irwandi menguatkan bukti, bahwa semua elit GAM telah gagal sebagai pemimpin, baik sebagai gubernur, ketua DPR, atau walikota Oleh: John Mcbeth (Asia Times)

Dia telah jatuh jauh sejak berevolusi dari seorang pejuang kemerdekaan menjadi gubernur dua periode pertama yang dipilih secara demokratis di Aceh. Namun, dakwaan mengejutkan yang dijatuhkan kepada Irwandi Yusuf atas tuduhan korupsi mengungkapkan keburukan politik di salah satu provinsi Indonesia yang pernah mendapatkan simpati dari seluruh dunia ini.
Pejabat publik Indonesia yang dituduh secara resmi melakukan penyimpangan, Irwandi muncul di depan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta pada akhir bulan November 2018 atas tiga pelanggaran yang diduga dilakukan selama masa jabatan pertamanya sebagai gubernur pada tahun 2007-2012 dan setelah terpilih kembali pada awal tahun 2017.
Politisi berusia 58 tahun ini didakwa dengan dua tuduhan menerima gratifikasi tidak sah yang tidak diminta senilai Rp40,7 miliar dan juga menerima uang suap sebesar Rp1,05 miliar untuk mengalokasikan proyek-proyek infrastruktur kepada perusahaan-perusahaan favorit di kabupaten Bener Meriah.
Tidak ada bukti untuk mendukung klaim bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lembaga yang paling dipercaya di Indonesia, memihak dalam perjuangan di dalam kepemimpinan Aceh yang terpecah-belah. Bahkan, sumber-sumber yang dekat dengan KPK mengatakan tokoh-tokoh Aceh lainnya juga sedang diselidiki untuk pelanggaran serupa.
“Menilai dari perilaku elit GAM saat ini, mereka menggigil ketakutan akan kemungkinan tuduhan korupsi yang sama,” kata Otto Syamsuddin Ishak, seorang sosiolog dan ketua komisi hak asasi manusia provinsi yang percaya bahwa kejatuhan Irwandi semata-mata karena tindakannya sendiri.
Gubernur yang sekarang ditangguhkan itu telah berada dalam perseteruan lama dengan anggota lama Partai Aceh (PA), kendaraan politik Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang perjuangan bersenjatanya selama 25 tahun melawan pemerintah pusat berakhir dengan tsunami tahun 2004 yang dahsyat, yang menewaskan 167 ribu orang.


Penjaga lama GAM akan melihat ini sebagai cara untuk membuatnya keluar dari politik,” kata analis Aceh lainnya yang meminta tidak disebutkan namanya, merujuk pada kepentingan bisnis dan kontrak pemerintah lokal yang menguntungkan, sebagai alasan yang berada di balik konflik yang sedang berlangsung, yang ditandai dengan pembunuhan dan kekerasan lainnya di satu-satunya provinsi di Indonesia yang diizinkan untuk menjalankan hukum Syariah sepenuhnya.
Dakwaan itu datang hanya beberapa hari setelah KPK secara mengejutkan mengumumkan bahwa Aceh telah menerima nilai tertinggi dalam Indeks Evaluasi Integritas 2017, sebuah survei tahunan yang menempatkan wilayah otonomi lainnya di Indonesia, Papua, di posisi terakhir.
Aceh diberikan dana otonomi khusus senilai delapan triliun rupiah dari pemerintah pusat pada tahun 2018, sehingga mencapai 56 triliun rupiah jumlah uang yang telah diterima sejak Aceh dan Papua mulai menerima pendanaan pada tahun 2008.
Uang tersebut dimaksudkan dibelanjakan untuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, pengurangan kemiskinan, dan kesejahteraan sosial, tetapi peneliti Universitas Syiah Kuala Mirza Ardi mengklaim “elit pemangsa” telah menyedot dana melalui kontrak pemerintah yang dicurangi.
“Untuk membuat otonomi khusus lebih efektif, pemerintah pusat harus campur tangan untuk memantau pelaksanaan pendanaan dan menetapkan aturan hukum untuk memerangi korupsi,” tulisnya dalam sebuah opini bulan Mei 2018.
Ini adalah pandangan yang dianut oleh Indonesian Corruption Watch, sebuah organisasi non-pemerintah independen, yang mengeluhkan kurangnya pengendalian internal dalam perencanaan anggaran dan bahwa kementerian dalam negeri perlu meningkatkan pengawasan menyeluruh atas Dana Otonomi Khusus.

Irwandi tepatnya lahir di Biruen, sebuah wilayah kawasan GAM di pantai timur laut Aceh, Irwandi ditangkap oleh agen intelijen pemerintah di Jakarta pada tahun 2003, lima tahun setelah bergabung dengan perjuangan bersenjata, dan dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara. Dia melarikan diri dari penjara Banda Aceh yang hancur dalam kekacauan pasca tsunami 2004 dan melarikan diri ke Finlandia, akhirnya berhubungan dengan kepemimpinan GAM yang diasingkan di Swedia, di mana dia menjadi koordinator negosiasi dengan pemerintah Indonesia.
Setelah perjanjian perdamaian Helsinki 2005, dokter hewan yang sempat mengecap pendidikan di Amerika Serikat itu memasuki dunia politik, memenangkan pemilihan gubernur pada tahun 2007 dengan 38,2 persen suara dan memenangkan pemungutan suara di 15 dari 21 kabupaten yang dilanda perang di provinsi Aceh.
Menghadapi lima kandidat lainnya, ia dipilih karena integritas dan keahlian politiknya. Namun selama bertahun-tahun perpecahan di jajaran GAM melebar, dipercepat oleh kematian pemimpin pemersatu Hasan di Tiro pada tahun 2010, yang telah hidup selama puluhan tahun di pengasingan di Swedia.
Dalam pemilihan gubernur 2012, Irwandi maju sebagai kandidat independen dan dikalahkan dengan prosentase 55,9 persen atas 29,2 persen suara oleh mantan “menteri luar negeri,” Zaini Abdullah, dan pasangannya Muzakir Manaf, mantan komandan militer GAM.
Tapi sebagai pimpinan Partai Nanggroe Aceh (PNA), salah satu dari empat partai lokal yang diizinkan menurut undang-undang otonomi, Irwandi kembali maju lima tahun kemudian, kali ini dengan dukungan dari Partai Demokrat yang dipimpin oleh mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
Berkampanye dengan mengusung pemerintahan bebas korupsi serta akses mudah ke pendidikan dan perawatan kesehatan, ia terpilih untuk masa jabatan kedua di bulan Februari 2017. Namun ia segera mendapati bahwa kebijakan dan programnya tertahan oleh lembaga legislatif provinsi yang didominasi Partai Aceh.

Selama masa jabatan pertamanya, Irwandi juga menghadapi perjuangan yang berat saat mencoba untuk mengekang penerapan hukum Syariah, yamg tidak pernah menjadi bagian dari perjuangan kemerdekaan GAM, namun kemudian menjadi alat yang digunakan oleh beberapa pemimpinnya untuk memenangkan dukungan dari ulama konservatif yang berpengaruh.
Meskipun pengadilan Islam telah lama menangani kasus perkawinan, perceraian, dan waris, Syariah telah dipraktekkan di provinsi ini hingga tingkat terbatas sejak tahun 1999, ketika mantan presiden pluralis Abdurrahman Wahid menawarkannya sebagai bagian dari pancingan untuk membawa GAM ke meja perundingan.
Dua tahun kemudian, undang-undang otonomi khusus yang disahkan oleh parlemen Indonesia memberi lampu hijau bagi pengadilan Aceh untuk memperluas jangkauan mereka ke dalam peradilan pidana, dengan undang-undang berikutnya yang memberdayakan pemerintah daerah untuk menetapkan kebijakan tentang kehidupan beragama, adat-istiadat, dan pendidikan.
Proses yang benar-benar mengubah provinsi mayoritas Muslim yang taat itu menjadi secuil Timur Tengah di Indonesia tersebut dimulai tak lama setelah perjanjian damai 2005 ketika hukum cambuk di hadapan publik diperkenalkan untuk kasus perjudian, penjualan dan konsumsi alkohol, dan hubungan seksual terlarang.
Sejak saat itu, polisi agama yang semakin bersemangat, yang seperti birokrasi lainnya memiliki kepentingan untuk melanggengkan kekuatannya sendiri, juga mendikte apa yang dipakai perempuan dan mendorong masyarakat untuk saling melaporkan satu sama lain dalam isu-isu moralitas.
Tahun 2014, gubernur saat itu Zaini Abdullah dan pemimpin Partai Aceh yang baru mendorong melalui peraturan provinsi yang meningkatkan jumlah pelanggaran yang dapat dihukum dengan hukuman cambuk dan diberikan untuk pelanggaran tertentu yang dapat diterapkan pada non-Muslim.
Dia juga menandatangani hukum qanun lain, atau peraturan perundang-undangan, di mana tidak kurang dari 5 persen dari anggaran provinsi dan kabupaten harus dialokasikan untuk menerapkan hukum Islam di provinsi Aceh, di mana pendidikan dan pengeluaran kesehatan sudah termasuk yang terendah di Indonesia.

Dalam beberapa minggu setelah menduduki jabatan untuk periode kedua, Irwandi mengambil langkah berani untuk menyerukan diakhirinya pencambukan di hadapan umum, yang biasanya dilakukan di depan masjid setelah sholat Jumat. Langkah tersebut diambil sebagai upaya untuk meningkatkan citra Aceh di mata internasional, yang telah ternodai baru-baru ini akibat hukum cambuk yang diterima dua pria gay.
Pada akhirnya, larangan itu tidak pernah berlaku, kesaksian kesulitan yang ditemukan di tempat lain di Indonesia dalam membatalkan sejumlah peraturan Islam yang telah disahkan dan menyimpang dari Konstitusi, serta berkontribusi terhadap meningkatnya intoleransi agama di seluruh Nusantara.
Otto Syamsuddin Ishak melukiskan gambaran suram tentang lanskap politik di provinsi Aceh yang tetap termiskin di pulau Sumatera dengan 16 persen dari 5,1 juta penduduknya masih berada di bawah garis kemiskinan.
“Hari ini, semua kelompok politik yang terikat dengan GAM terbagi,” katanya. “Bahkan, itulah yang terjadi di antara masyarakat Aceh sendiri setelah konflik berakhir.”
“Telah terbukti bahwa semua elit GAM telah gagal sebagai pemimpin, baik sebagai gubernur, ketua DPR, atau walikota,” katanya. “Tapi sementara hal itu berarti mantan kombatan telah gagal, bukan berarti pemimpin baru tidak dapat muncul dari tatanan kader politik di Partai Aceh atau dari luar kelompok elit.”
Di Aceh sekarang, hanya ada satu pertanyaan nyata: Akankah para pemimpin yang sama yang membuat begitu banyak pengorbanan dalam perjuangan meraih kebebasan kini akan bersedia melepaskannya? Atau akankah keserakahan mereka akhirnya mengarah pada kehancuran mereka sendiri? (Laporan tambahan oleh Syamsul Bahri di Banda Aceh)

YABAMUSTI ACEH TAMIANG GELAR BUKA PUASA BERSAMA ANAK YATIM DAN JOMPO LANSIA

YABAMUSTI – Yayasan Baroena Mustika Indonesia (Yabamusti) Aceh Tamiang menggelar buka puasa bersama dengan anak anak yatim, fakir miskin dan para jompo lanjut usia warga sekitar yayasan.
Buka puasa bersama yang dipusatkan di Kantor YABAMUSTI Kampung Paya Kulbi, Kecamatan Karang Baru , Kamis (30/5/2019) atau bertepatan dengan 25 Ramadhan 1440 Hijriyah ini juga dirangkai dengan pemberian santunan kepada para anak anak yatim tersebut dan juga jompo lanjut usia.
Ketua Yabamusti Adriansyah dan para pengurus yayasan berharap dengan momentum acara buka puasa bersama ini mampu semakin mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan diantara kita.
Juga kami ingin berbagi kebahagiaan dengan para anak anak yatim tersebut serta kaum jompo lansia. ” Semoga kebahagiaan dan silaturahmi seperti ini bisa terus berlanjut kapanpun dan kami berharap dengan sedikit santunan tersebut bisa membahagiakan anak anak yatim ini.
Lanjut Adriansyah yang juga Pimpinan Klinik Akupunktur Mustika ini, kegiatan buka puasa bersama dan santunan ini merupakan tahun ke 6 yang mereka gelar sejak tahun 2014 silam.
“Santunan dan kenduri buka puasa bersama ini nerupakan sedekah dan donasi baik dari para pengurus yayasan serta teman teman handai taulan hamba Allah yang ikut menyumbangkan harta mereka lewat Yayasan Baroena Mustika Indonesia ini,” jelas Adriansyah.
“Atas nama Keluarga Besar Yabamusti, kami mengucapkann terimaksih atas donasi yang telah disedekahkan rekan rekan untuk para anak yatim dan jompo lansia ini semoga dengan santunan ini mampu membahagiakan mereka,” tutup Adriansyah.
Photo photo kegiatan buka bersama dan santunan anak yatim/ kaum jompo:







Selasa, 28 Mei 2019

Referendum Aceh Kembali Bergema


Atjeh Pusaka - Lama tak berbicara tajam dan keras. Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Ketua DPA Partai Aceh (PA) Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem, akhirnya mengeluarkan pendapat mengejutkan. “Alhamudlillah, kita melihat saat ini, negara kita di Indonesia tak jelas soal keadilan dan demokrasi. Indonesia diambang kehancuran dari sisi apa saja, itu sebabnya, maaf Pak Pangdam, ke depan Aceh kita minta referendum saja,” begitu tegas Mualem yang disambut tepuk tangan dan yel,,yel hidup Mualem.

Pendapat dan keinginan itu disampaikan Mualem dalam sambutannya pada peringatan Kesembilan Tahun (3 Juni 2010-3 Juni 2019), wafatnya Wali Neugara Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Muhammad Hasan Ditiro dan buka bersama di salah satu Gedung Amel Banda Aceh, Senin (27/5/2019) malam.

Menurut Mualem, pihaknya sudah mengkaji dan melakukan instropeksi diri terhadap berbagai kelemahan dan kemajuan yang perlu diperbaiki pada masa datang. Nah, berdasarkan pengalaman itulah menurut Mualem, Aceh harus melihat dan meretas jalannya sendiri di masa depan. “Karena, sesuai dengan Indonesia, tercatat ada bahasa, rakyat dan daerah (wilayah). Karena itu dengan kerendahan hati, dan supaya tercium juga ke Jakarta. Hasrat rakyat dan Bangsa Aceh untuk berdiri di atas kaki sendiri,” ungkap Mualem yang kembali mendapat tepuk tangan dari kader PA dan mantan kombatan GAM yang hadir.

Mualem menilai, Indonesia tak lama lagi akan dijajah asing. “Kita tahu bahwa Indonesia, beberapa saat lagi akan dijajah oleh asing, itu yang kita khawatirkan. Karena itu, Aceh lebih baik mengikuti Timor Timur, kenapa Aceh tidak,” ujar Mualem.

Hadir saat itu, Plt Gubernur Aceh, Pangdam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, Kajati Aceh, Rektor Unsyiah Banda Aceh, Ketua Pengadilan Tinggi (masing-masing diwakili) serta para Bupati dan Walikota dari Partai Aceh, anggota DPRA Partai Aceh serta partai nasional

Sumber : http://modusaceh.co/

Selasa, 14 Mei 2019

SPESIAL PROGRAM RAMADHAN 1440 H “BUKA PUASA BERSAMA, SANTUNAN ANAK YATIM, FAKIR MISKIN & KAUM JOMPO”


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puja dan puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Karunia dan Rahmat Nya kepada kita semua, serta shalawat beserta salam kita sampaikan kepada junjungan kita Baginda Muhammad Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabat2nya sekalian.
Semoga para Saudara, sahabat dan kawan-kawan semua tetap dalam lindungan Allah SWT beserta keluarga tercinta dan tetap sehat lahir dan batin sehingga bisa melaksanakan Ibadah Fardhu Shaum Ramadhan tahun 1440 H ini.
Saudara, Sahabat dan kawan-kawan yang di muliakan Allah SWT,
Disaat kehidupan sosial dan ekonomi negeri ini yang semakin terpuruk, serta supremasi hukum yang semakin tidak adil saat ini. Tentu saja kondisi ini sangat berimbas kepada para anak yatim, fakir miskin dan kaum dhuafa khususnya di Kabupaten Aceh Tamiang dan seluruh Indonesia umumnya. Kehidupan mereka menjadi semakin berat dan sulit dalam beberapa tahun belakangan ini.
Oleh karena itu,dalam rangka membantu anak yatim dan orang-orang yang kurang mampu agar bisa ikut merasakan sedikit kegembiraan dan kebahagian di bulan Ramadhan ini, serta meningkatkan nilai Ibadah kita dibulan yang penuh dengan Berkah, Rahmah dan Maghfirah ini, Yayasan Baroena Mustika Indonesia (YABAMUSTI) – Aceh Tamiang kembali bermaksud melaksanakan kegiatan rutin tahunan dibidang sosial keagamaan di lingkungan Kampung Paya Kulbi – Kecamatan Karang Baru – Kabupaten Aceh Tamiang dan sekitarnya.
Setelah berjalan lancar dan sukses selama 5 (lima) tahun kebelakang, maka Insya Allah tahun 1440 H/ 2019 M ini, kami bermaksud untuk mengadakan kembali kegiatan: “Buka Puasa bersama, Santunan Anak Yatim, Fakir Miskin & Kaum Jompo” tahun yang ke VI, pada tanggal 25 Ramadhan 1440 H/ 30 Mei 2019 ini sebagaimana yang telah kami laksanakan di tahun-tahun sebelumnya.
Saudara, Sahabat dan kawan-kawan yang di muliakan Allah SWT,
Namun karena keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh Yayasan saat ini, maka kami selaku Ketua Dewan Pengurus Yayasan Baroena Mustika Indonesia (YABAMUSTI) mencoba untuk mengetuk pintu hati dan keikhlasan dari Saudara, Sahabat dan kawan-kawan yang telah agak mapan disegi ekonomi, untuk bisa membantu kami dalam mewujudkan keinginan kami ini untuk bisa berbagi kebahagiaan bersama mereka, dengan ikut menyumbangkan sedikit kelebihan rezeki yang dititipkan Allah SWT kepada kalian selama ini.
Saudara, Sahabat dan kawan-kawan yang di Rahmati Allah SWT,
Sekecil apapun sumbangan dan keikhlasan dari kalian semoga bisa menjadi Amal Ibadah dan kebajikan yang Insya Allah akan mendapat balasan Pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT di Yaumil Mahsyar kelak. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin…
Saudara, Sahabat dan kawan-kawan yang di Rahmati Allah SWT,
Hanya ini dulu yang dapat kami sampaikan dari pihak Yayasan/ panitia pelaksana kegiatan, dan Insya Allah kami akan mencatat dan melaporkan seluruh jumlah sumbangan dan data anak yatim serta fakir miskin yang disantuni secara transparan, setelah kegiatan sosial buka puasa bersama dan santunan anak yatim piatu serta fakir miskin ini dilaksanakan kelak.
Akhirul Kalam, semoga apa yang akan kita rencanakan dan sumbangkan untuk kebajikan di bulan yang penuh keberkahan ini, diridhai oleh Allah SWT sehingga semuanya bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan kita semua. Aamiin yaa rabbal ‘alamiin.
Terimakasih sebelumnya untuk segala bentuk perhatian dan partisipasinya.
Billahi Taufiq wal Hidayah,

Wassalamu’alaikum Wr Wb,

Note: untuk yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan sosial keagamaan ini bisa mengirimkan Donasi/ bantuannya ke REKENING BANK BRI NO: 3943-01-000152-50-9 A/N: YAYASAN BAROENA MUSTIKA INDONESIA ACEH TAMIANG dan mengirimkan nama donatur, jumlah serta tanggal donasinya via SMS/ WA ke nomor HP: 0812 8787 3107 untuk catatan dan laporan pembukuan kami.

Seulamat Uroe Raya

Admin Blog Atjeh Pusaka mengucapkan Seulamat Uroe Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H... Neu peu meu'ah lahee ngon batein...