Selasa, 16 Juni 2015
Pemerintah Aceh Diminta Alokasikan Tanah Untuk Mantan Anggota GAM
Atjeh
Pusaka - Jakarta
Senator asal Aceh, Drs H
Tengku Ghazali Abbas Adan mengingatkan pemerintah pusat, Kementerian Agraria
dan Tata Ruang (ATR) / Badan Pertanahan Nasional (BPN) mendorong Pemerintah
Provinsi Aceh, merespon tuntutan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk
mengalokasikan tanah pertanian sesuai dengan MoU Helsinki.
“Dalam MoU Helsinki, mereka
akan menerima tanah di Aceh, bukan di daerah lain. Masih banyak tanah kosong di
Aceh. Tanah itu untuk kehidupan mereka.Sayangnya, sampai sekarang MoU itu belum
terjadi,” ujar Tengku Ghazali lewat siaran persnya yang diterima atjeh
pusaka hari senin, 15/6/2015
Politikus senior yang juga Senator Aceh priode 2014-2019, Alumni Universitas Islam Negeri Aceh, Syarif Hidayatullah. menegaskan,
Pemerintah RI harus mengalokasikan tanah pertanian kepada Pemerintah Aceh guna
memperlancar reintegrasi mantan pasukan GAM ke dalam masyarakat.
“Semua mantan pasukan GAM akan menerima alokasi tanah
pertanian yang pantas, pekerjaan atau jaminan sosial yang layak dari Pemerintah
Aceh apabila mereka tidak mampu bekerja,” demikian butir MoU, ujar Ghazali
Abbas yang juga mantan anggota DPR RI selama 2 (dua) priode itu.
Pria kelahiran Pidie tanggal
15 Oktober 1951 ini melanjutkan, akhir-akhir ini terjadi gejolak di Aceh.
Kembali terjadi tembak-menembak. Mantan kombatan menuntut keadilan kepada
pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Sebagian mereka memang masih
terlantar. Pembagian tanah masalah krusial di sana. Pemerintah pusat harus
mendorong pemerintah provinsi agar menjadikannya prioritas.
“Saya sangat memohon kepada Kementerian ATR / BPN memberikan
lampu hijau, agar pemerintah provinsi Aceh merespon tuntutan mereka. Umumkan
kepada mereka tuan-tuan, mantan kombatan menerima sekian hektar tanah. Supaya
tidak ada lagi alasan kita bertindak tak adil kepada mereka. Kalau tidak,
alasan mereka bisa macam-macam. Kalau begini terus menerus, keamanan di Aceh
akan terganggu. Kembali terjadi gejolak atas nama ketidakadilan,” ujarnya saat
rapat dengar pendapat di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, kemarin.
Dikatakan, sebenarnya tidak semuanya mantan Kombatan
GAM menuntut. Sebagian tidak menuntut butir MoU seperti jadi tentara, polisi.
Tapi, mentalitas sebagian mereka begitu. Bagi mereka, MoU mirip Al Qur’an. Apa
pun tuntutan mereka, MoU pegangan sebagai landasan.
“Saya berkali-kali menjelaskan kepada mereka, MoU
bukan Al Qur’an, juga bukan undang-undang, tapi mereka enggak menggubris.
Mereka selalu menyalahkan pemerintah pusat. Sedikit-sedikit Jakarta tidak
ikhlas, begitu bahasa mereka. Tapi bahasa saya, Aceh kaya tapi mengapa
rakyatnya masih tetap miskin? Setelah MoU, kenapa tidak terangkat kesejahteraan
mereka? Salah siapa?
Saya anti-militeristik ketika konflik Aceh terjadi
dulu, tapi saya dituduh orang GAM, bukan orang RI. Tahun 2004, saya nyalon DPD
RI, tapi dipaksa coret. Saya tetap kritisi mereka,” ujar Ghazali Abbas.
Dalam kesempatan tersebut, Inspektur
Wilayah II Kementerian ATR/ BPN, Erna Muchniarty Mochtar SH MSi juga
menjelaskan, ini sebenarnya kewenangan Pemerintah Provinsi Aceh, bagaimana
menyejahterakan rakyat Aceh melalui MoU.
“Pak Ghazali pun bisa mengusulkan kepada pemerintah provinsi Aceh agar
mantan kombatan ikut transmigrasi lokal agar mereka minimal dapat dua hektar
tanah. Mungkin ini jalan yang terbaik, kami akan mendorong ke situ,” tegas
Erna. (AP)
Minggu, 14 Juni 2015
Aneka Jenis Makanan dan Minuman Tradisional Khas Aceh
Atjeh Pusaka - Aceh
adalah wilayah yang mempunyai beragam kekayaan alam, kekayaan ilmu pengetahuan,
kekayaan budaya dan kekayaan agama yang sangat tinggi. Hal inilah yang membuat
Aceh menjadi daerah yang spesial dari zaman kerajaan, penjajahan hingga zaman
modern sekarang ini. Kota yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" ini
selain terkenal dengan wisata budaya juga tidak ketinggalan dengan wisata
kulinernya. Beraneka ragam sajian kuliner yang membuat lidah kita bergoyang.
Maka tidak heran kalau kita berkunjung ke Aceh akan didapatkan makanan khas
Aceh. Apa saja makanan & minuman tradisional khas Aceh tersebut, yuk kita bahas 17 macam diantaranya..
1. Mie
Aceh
Mie Aceh,
satu jenis kuliner yang menggoda dari Aceh, dapat dicicipi dengan dua cara,
yakni di goreng atau direbus alias menggunakan kuah. Untuk rasa bisa memilih
sendiri, apakah ingin pedas atau tidak. Sebagai variasi bisa meggunakan
kepiting, daging atau seafood. Variasi inilah yang nanti menentukan nama
mienya.
2. Sate
Matang
Sate
matang sudah bergema di setiap kota seluruh Aceh, medan bahkan Jakarta. Di mana
ada masyarakat Aceh bermukim di kota-kota besar di Indonesia. Pasti ada gerobak
yang bertulis sate “sate matang” . Dinamakan sate matang karena asalnya dari
daerah Matang, Bireuen. Yang bikin special sate ini karena makanya dengan kuah
soto. Di Banda Aceh, banyak warung yang menyediakan makanan ini, salah satunya
adalah di Rex Peunanyong.
3. Kuah
Pliek U
Kuah
Pliek 'U adalah makan aceh yang sangat populer dengan campuran berbagai rasa
dan kaya akan vitamin serta zat-zat yang bisa meningkatkan gairah dan kekebalan
tubuh. Selain itu juga Kuah Pliek 'U juga merupakan makanan yang
melambangkan kekerabatan dan keanekaragaman dalam masyarakat Aceh yang dapat
disatukan dalam satu kuali, sehingga mengasilkan rasa yang unik dan digemari
oleh seluruh masyarakat di luruh dunia. kuah Pliek 'U juga merupakan media
memperkenalkan hasil alam Aceh yang begitu kaya akan jenis sayurnya sehingga
dengan menyantap kuah Piek 'U berarti kita telah menyantap seluruh sayuran yang
ada di Aceh. Masakan ini wajib dimakan, karena pergi ke Aceh tanpa makan Kuah
Pliek 'U, sama seperti belum pergi ke Aceh. Masakan ini sangat mudah
didapatkan, 90% rumah makan di Aceh pasti menyediakan Kuah Pliek 'U.
4. Gulai
Kambing
Gulai
kambing Aceh mempunyai rasa yang khas, karena memakai bumbu khas Aceh. dimasak
dengan menggunakan kuali besi yang besar dan terus di panaskan. Artinya
kapanpun anda pesan gulai kambing selalu dihidangkan dalam keadaan panas,
daging kambing nya pun empuk dan tidak bau.
Anda juga
akan di hidangkan daging rebus cincang yang di campur dengan bawang dan cabe
rawit tumbuk serta jeruk nipis sebagai pelengkap gulai kambing. Kalo berkunjung
ke Banda Aceh jangan lupa untuk mencicipi hidangan yang satu ini.
5. Kuah
Masam Keu-eung
Masakan
Asam Pedas adalah masakan yang ada hampir diseluruh Indonesia, bahkan Asia
Tenggara dengan nama bermacam-macam. Di Aceh Masakan ini bernama Asam Keueung
atau Masam Keueung yang arti secara harfiah adalah Masam Pedas.
6. Kuah
Sie Itek
Masakan
Itik atau Bebek sangat banyak ragam dan macamnya di Nusantara. Tapi yang ini
jelas beda karena masakan bebek ini punya resep sendiri dari Aceh. Gule itek
dari Aceh yang paling terkenal dating dari Bireun di daerah ini bumbunya sangat
terasa. Penasaran? Anda bisa langsung mencobanya di restoran-restoran khas Aceh
yang ada di sekitar tempat tinggal anda
7. Ayam
Tangkap
Ayam
tangkap merupakan makanan khas Aceh Besar, terbuat dari ayam yang di goreng
dengan cabe hijau dan daun Teumuru atau Salam Koja atau Daun Kari (orang Aceh
menyebutnya Teumuru sementara 2 nama lainnya saya dapat dari. Rasanya memang
seperti ayam goreng biasa ditambahi aroma daun teumuru dan cabai hijau sehingga
mempunyai sensasi rasa tersendiri. Ayamnya dipotong kecil-kecil sehingga
tersembunyi dibalik tumpukan daun teumuru dan cabai hijau goreng serta taburan
bawang goreng di atasnya, mungkin karena tersembunyi itulah maka dinamakan ayam
tangkap
.
8. Rujak
Aceh
Anda
tentu tak asing lagi dengan rujak. Kudapan sehat itu terbuat dari aneka buah
segar yang dicocol dengan sambal gula merah yang menggoda. Namun, pernahkah
Anda mencoba rujak Aceh? Berbeda dengan rujak yang biasa kita makan, rujak Aceh
ini memiliki ciri khas tersendiri yang membuat rasanya berbeda dan rujak pada
umumnya.
Yang
membuat rujak Aceh berbeda adalah buah yang dipakai. Rujak Aceh menggunakan
buah rumbia khas Aceh. Buah yang daunnya digunakan untuk membuat atap rumah ini
diserut bersama buah-buahan lainnya.
Rujak
Aceh sudah menjadi makanan tradisional di daerah ini sejak lama. Makanan ini
nikmat dimakan dalam keadaan dingin atau dicampur dengan es serut dengan
siraman saus rujak dan dinikmati di siang hari yang terik.
9.
Martabak Aceh
Martabak
ini adalah martabak khas Aceh yang berbeda dari martabak yang biasa kita kenal.
Bagaimana dengan cita rasa makanannya? Martabaknya tentu berbeda dengan
martabak yang biasa kita temui. Dengan bahan dasar roti Cane, Sedangkan
martabaknya sepintas mirip dengan telor dadar biasa, tapi ketika digigit baru
terasa perbedaannya. Martabak ini menggunakan roti cane sebagai "kulitnya",
dan dengan rasa yang gurih dan sedikit pedas, martabak aceh ini enak untuk
disantap sebagai cemilan dan Sangat dianjurkan dinikmati dengan Coffee.
10.
Ungkot Kemamah
Ungkot
Kemamah merupakan masakan khas Aceh lainnya dengan cita rasanya yang sangat
menantang. Persis seperti bentuknya, ikan kemamah terbuat dari ikan tuna yang
telah direbus dan dikeringkan yang kemudian diiris-iris. Ikan kemamah dapat
dimasak dengan menggunakan berbagai bahan masakan, seperti santan kelapa,
kentang, cabai hijau dan bahan rempahan lainnya. Selama perang Aceh melawan
Belanda di hutan belantara, jenis masakan ini sangat terkenal karena sangat
mudah dibawa dan dimasak.
11. Kue
Adee / Bingkang
Kue
tradisional sejenis bingkang manis ini, hanya bisa ditemui di Aceh, khususnya
di kawasan kabupaten Pidie Jaya. Namanya pun tak susah untuk dilafal, yakni
Adee.
Adee
merupakan jenis kue bertekstur lembut, legit, dan manisnya berasal dari gula
asli.
Sepintas
kue ini mirip dengan bingkang. Adee bisa menjadi paduan enak saat menyeruput segelas
kopi atau teh. Juga bisa menjadi hidangan istimewa untuk menjamu tamu. Atau pun
sebagai oleh-oleh untuk teman dan kerabat di luar kota.
12. Kue
Timphan
Hidangan
kue khas Aceh disaat lebaran atau hari raya baik hari raya Idul fitri maupun
Idul Adha, Timphan ini dibuat 1 atau 2 hari sebelum lebaran dan daya tahannya
bisa mencapai lebih kurang seminngu,Timphan adalah menu hidangan utama buat
tamu yang berkunjung kerumah saat lebaran.
Timphan
yang merupakan makanan lembek berbalut daun pisang muda ini yang paling
terkenal adalah Timphan rasa srikaya. Sebelum menjelang lebaran bisanya ibu-ibu
sudah menyiapkan daun pisang muda baik memetik di kebun atau beli dipasar
13. Keukarah
Keukarah atau karah adalah
penganan terbuat dari campuran tempung dan santan berbentuk lembing berukuran
satu telapak tangan orang dewasa. Kue ini adalah salah satu jajanan khas Aceh
yang mirip dengan serabut atau sarang burung. Rasanya sangat renyah, manis, garing, dan rapuh. Karena bentuknya yang
unik, kue ini sering dijadikan oleh-oleh yang bisa dibawa ke mana saja.
Penyajian kue ini sering dijumpai pada pesta pernikahan sebagai hantaran dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan. Selain
itu menjelang hari raya atau acara adat dan Kenduri Aceh,kue ini juga tak pernah absen dalam penyajian kudapan Penyajian
kudapan ini juga dapat ditemui pada acara penyambutan tamu atau sebagai teman
minum teh.
14. Bhoi
Bhoi adalah bolu khas dari Aceh. Penganan ini memiliki bentuk aneka ragam.[1]Ada yang berbentuk Bunga, Bintang, Hewan dan sebagainya. Ciri khas Kue
boi ini adalah teksturnya yang kasar dan ukurannya yang lebih kecil serta padat
jika dibandingkan dengan kue yang lainnya.
Dahulu kue Bhoi ini biasa dijadikan seserahan yang diberikan oleh mempelai
pria kepada mempelai wanita pada acara pernikahan. Tapi seiring dengan perkembangan zaman, Kue
ini beralih fungsi menjadi buah tangan jika berkunjung ke rumah sanak saudara, Khitanan maupun Kelahiran.
Proses pembuatan kue ini tergolong cukup rumit dan tidak setiap orang
bisa membuatnya. Karena itu diperlukan keuletan dan kesabaran dalam
pembuatannya Walaupun begitu kue ini masih bisa ditemukan di pasar-pasar
tradisional maupun dipesan langsung pada pembuatnya.
15. Meuseukat
Meuseukat adalah Penganan khas Aceh sejenis dodol dikarenakan tekstur yang lembut dan rasanya manis. Rasa manis ini
didapat dari buah nanas yang digunakan dalam pembuatannya sehingga kue ini disebut juga dodol nanas. Warna kue ini adalaha
putih karena hanya menggunakan tepung terigu tanpa pewarna makanan. warnanya
yang kuning dikarenakan buah nanas yang digunakan sebagai campuran.
Seperti halnya makanan dari daerah lain, Meuseukat ini juga memiliki
filosofi tersendiri yang kemudian menempatkannya dalam kasta tertinggi kue
tradisional khas Aceh.
Dalam memperlakukan tamu masyarakat Aceh dikenal dengan kesopanannya
yang tinggi. Tidak hanya dari perilakunya tetapi juga dari penyajian makanannya.
Warna putih kue inilah yang kemudian
diartikan sebagai kejernihan hati masyarakat Aceh saat menyambut tamu.
Berdasarkan makna filosofi diatas maka penyajian kue ini hanya
dihadirkan pada saat-saat tertentu. Yang paling utama adalah Penyambutan tamu. Selain
itu pernikahan juga tidak lepas dari kehadiran panganan ini yaitu sebagai hantaran. Kue ini juga bisa didapati pada perayaan hari raya besar seperti Idul Adha dan Idul Fitri. Tujuannya tidak lain adalah untuk menyambut keluarga dan handai taulan
yang bersilaturahmi.
16. "
Bulukat Kuah Tuhe "
Bulukat kuah tuhe merupakan kuliner warisan yang sangat penulis sukai. Bulukat Kuah Tuhe merupakan makana santan dicampur santan, pisang atau nangka masak dan gula. Dimakan dengan bulukat (beras ketan yang sudah dimasak) rasanya sangat gurih.
Bulukat kuah tuhe merupakan kuliner warisan yang sangat penulis sukai. Bulukat Kuah Tuhe merupakan makana santan dicampur santan, pisang atau nangka masak dan gula. Dimakan dengan bulukat (beras ketan yang sudah dimasak) rasanya sangat gurih.
Hampir setiap daerah di Aceh mengenal kuliner yang satu, Biasanya sering
disajikan waktu acara2 besar seperti memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, dan
Bulan Ramadhan. Bulukat kuah tuhe enak dinikmati setiap saat, tanpa mengenal
musim.
Untuk itu sering2lah berkunjung ke Aceh untuk bisa mencicipinya. Kuliner satu ini cukup enak dinikmati dimana dan kapan saja.
Untuk itu sering2lah berkunjung ke Aceh untuk bisa mencicipinya. Kuliner satu ini cukup enak dinikmati dimana dan kapan saja.
17. Kupi Aceh
Jangan
mengaku pecandu kopi jika belum pernah merasakan nikmat dan kedahsyatannya kupi
Aceh. Aceh dari dulu memang terkenal sebagai salah satu penghasil kopi terbesar
di Indonesia, dengan cita rasanya yang khas dan aroma yang kuat, seperti kopi
Aceh Gayo.
Kupi Aceh
pada dasarnya sama dengan kopi-kopi pada umumnya. Namun, karena cara
penyajiannya yang agak berbeda, kupi Aceh memiliki perbedaan rasa malah di
dalamnya terdapat kandungan anti toksin, menambah stamina tubuh dan dapat
mengencangkan kulit.
Kupi aceh
sangat spesial rasanya karena Anda tidak akan menemukan kopi senikmat kopi aceh
di daerah manapun di Indonesia. Hal menarik saat menikmati kopi di Aceh adalah
dengan bersantai dan bercanda dengan teman-teman dan kerabat. Menikmati kopi di
Aceh adalah pengalaman yang unik dan langka. (ADR)
Jumat, 12 Juni 2015
Resep Ikan Keumamah Aceh
Atjeh Pusaka
Resep Ikan Keumamah Aceh ini adalah resep masakan Tradisional Aceh yang merupakan makanan jenis ikan yang khas di daerah tersebut.
Keumamah adalah masakan khas Aceh yang dibuat dari bahan baku ikan. Ikan yang digunakan biasanya adalah ikan tongkol yang dikeringkan dengan cara dijemur, lalu direbus dan kemudian disalai.
Berikut ini adalah 2 buah Resep Ikan Keumamah Aceh yang bisa anda coba masak langsung di rumah anda sebagai hidangan spesial untuk keluarga anda.
Resep 1:
Bahan Ikan Keumamah Aceh:
- 2 Potong Ikan Keumamah (Ikan Kayu)
- 2 Tangkai Daun Kari
Bahan Bumbu Giling:
- 1 Genggam Cabe Rawit
- 2 Genggam (Giling Kasar) Asam Sunti
- 2 Siung Bawang Merah
- 2 Buah Cabe Merah
- ½ Sendok Teh Kunyit
Bahan Bumbu Rajang:
- 3 Siung Bawang Merah
- 5 Buah Cabe Hijau
Cara Membuat Ikan Keumamah Aceh:
- Iris Tipis-Tipis Keumamah
- Rendam Irisan Keumamah Dalam Air Hangat Selama 5 Menit
- Tumis Bumbu Giling
- Masukkan Keumamah Dan Air Secukupnya.
- Masukkan Bumbu Rajang dan Daun Kare. Resep 2 : RESEP TUMIS IKAN KEUMAMAH MASAKAN KHAS ACEH
- Bahan dan Bumbu :
- 500 gram ikan tongkol kering (ikan kayu/ keumamah), suwir-suwir
- garam secukupnya
- air perasan jeruk nipis
- 8 buah cabai hijau, belah dua
- 500 gram kentang, potong-potong
- 10 buah asam sunti
- 3 buah belimbing wuluh, potong-potong
- 5 butir bawang merah, iris
- 8 lembar daun kari/ salam koja
- 150 ml santar dari ½ butir kelapa
- 5 sdm minyak untuk menumis
- 7 butir bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 1 sdt ketumbar
- 15 buah cabai rawit
- 5 buah cabai merah
- 1 sdt kunyit bubuk
- Campur ikan denagn air jeruk nipis, sedikit garam dan bumbu halus, aduk rata.
- Panaskan minyak, tumis bawang merah dan daun kari hingga harum. Masukkan ikan dengan bumbunya bersama cabai hijau, kentang, asam sunti dan belimbing wuluh, aduk.
- Tuangkan santan, masak dengan api sedang hingga matang dan bumbu meresap. Angkat dan hidangkan. (selamat mencoba)
Resep ‘Sambai On Peugaga’ untuk Berbuka Puasa
Sambai berarti sambal dan On Peugaga sendiri adalah daun peugagan atau Daun Tapak
Kuda, Daun Antanan (sunda) dalam
bahasa latin dikenal dengan nama Centela Asiatica folia. Tapi tunggu dulu, jika anda mengira sambal ini
berwarna merah, pedas, dicampur tomat dan lainnya, tentu berbeda dengan sambai
on peugaga ini.
Mau tahu cara membuat dan
bahan apa saja untuk membuat sambai oen peugag simak penjelasan berikut ini:
Bahan-bahan Sambal:
· Oen Peugaga segengam (satu bungkusan)
· Kelapa yang sudah diparut setengah batok
· Kacang tanah yang sudah digoreng kurang lebih satu gengam
· Cabe hijau yang diiris sesuai selera
· Udang kecil yang digoreng satu gengam
· Daun jeruk 4-5 lembar
· Bawang merah yang diris tipis
· Batang rheu (sereh) juga diiris tipis
· Satu buah jeruk nipis
· Asam sunti (belimbing wuluh yang sudah hitam)
· Garam secukupnya
· Oen Peugaga segengam (satu bungkusan)
· Kelapa yang sudah diparut setengah batok
· Kacang tanah yang sudah digoreng kurang lebih satu gengam
· Cabe hijau yang diiris sesuai selera
· Udang kecil yang digoreng satu gengam
· Daun jeruk 4-5 lembar
· Bawang merah yang diris tipis
· Batang rheu (sereh) juga diiris tipis
· Satu buah jeruk nipis
· Asam sunti (belimbing wuluh yang sudah hitam)
· Garam secukupnya
Cara membuatnya:
· Oen peugaga dipotong kecil-kecil
· Bawang, asam sunti, garam, cabe hijau, daun jeruk dan sereh dicampur semua jadi dalam satu adonan lalu diulek
· Tambahkan udang yang sudah dogoreng, kacang, kelapa parut lalu ulek kembali dalam adonan
· Oen peugaga dipotong kecil-kecil
· Bawang, asam sunti, garam, cabe hijau, daun jeruk dan sereh dicampur semua jadi dalam satu adonan lalu diulek
· Tambahkan udang yang sudah dogoreng, kacang, kelapa parut lalu ulek kembali dalam adonan
Selesai dan siap untuk
disajikan
Terlebih bulan puasa,
sambai oen peugaga sering dijadikan menu favorit untuk lauk disaat menyantap
nasi. Rasa pedas, racikan daun-daun cincang, dan paduan asam sunti serta
parutan kelapa sungguh terasa dilidah.Bahkan di pasar-pasar tradisional di
Aceh, daun peugagan ini juga mudah ditemukan. Biasanya dijual dalam bungkusan
daun pisang yang terbilang sangat terjangkau, sekitar Rp 5.000 - Rp 7.000. Cukup mudah bukan untuk
mencoba sambal unik dari Aceh ini? selamat mencoba
Kamis, 11 Juni 2015
Resep Bubur Kanji Rumbi
Di aceh ada makanan khas yaitu bubur kanji rumbi. Kanji Rumbi makanan sejenis bubur ayam yang di campur rempah-rempah khas Aceh seperti merica, adas manis, jahe, pala, kayu manis, cengkeh, bunga lawang (pekak) ketumbar, kapulaga, sere, daun pandan, daun teumeuruy, daun sop (seledri), santan kelapa, bawang merah, bawang putih, garam, minyak goreng, udang, ayam, daging daging kalau diperlukan. Karena banyak bumbu kanji dikenal dengan menu 40 macam bumbu yang mempunyai citarasa yang eksostic, gurih dan terasa pedas. Bubur kanji rumbi ini banyak ditemui saat bulan ramadhan.
½ ltr beras
½ ekor ayam
500 gr udang, kupas, rebus
3 sdm bawang goring
½sdm garam
2 ltr air
Bumbu bubur kanji Rumbi:
Bahan Bubur Kanji
½ ltr beras
½ ekor ayam
500 gr udang, kupas, rebus
3 sdm bawang goring
½sdm garam
2 ltr air
Bumbu bubur kanji Rumbi:
- 8 btr bawang merah, memarkan
- 1 sdt merica, memarkan
- 1 sdm ketumbar, memarkan
- 1 sdt adas manis, memarkan
- 2 bh pekak
- 3 cm jahe, memarkan
- ½ buah pala, memarkan
- 3 cm kayumanis
Cara Memasak bubur kanji Rumbi:
- Bungkus semua bumbu dengan kain tipis.
- Sangrai beras hingga kuning, lalu tumbuk kasar.
- Rebus ayam dengan garam hingga empuk. Angkat, potong daging ayam berbentuk dadu.
- Masukkan beras ke dalam air rebusan daging ayam. Masukkan bumbu yang sudah dibungkus kain. Masak hingga beras menjadi bubur, angkat.
- Sajikan bubur dengan udang rebus, daging ayam, dan taburan bawang goreng.
Note: Bagi anda yang ingin mencoba Bubur Kanji Rumbi ini, anda bisa datang ke:
Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Mesjid Baiturrahmah, Kampung Keuramat
karena mesjid tersebut biasanya di bulan puasa menyediakan bubur kanji rumbi secara gratis untuk hidangan berbuka puasa. Tapi untuk anda yang tinggal diluar aceh, pasti sangat jauh untuk dapat menikmati bubur kanji rumbi ini.
Langganan:
Postingan (Atom)
Seulamat Uroe Raya
Admin Blog Atjeh Pusaka mengucapkan Seulamat Uroe Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H... Neu peu meu'ah lahee ngon batein...
-
PEUTRON ANEUK Oleh: TA Sakti Jameun ka maju sang dumpeue bereh Keu adat Aceh hansoele kira Buet peutron aneuk bacut lon cukeh La...
-
Allah... allah... allahu rabbi, bek dilee Neu bri kiamat donya/// Lee that but salah ka deungon keuji, sayang lon rabbi asoe neuraka/// N...
-
Atjeh Pusaka - Hadih Maja atau Nariet Maja adalah suatu ungkapan atau pribahasa didalam kehidupan masyarakat Aceh. Hadih Maja ini mengandun...