Cinu dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan gayung. Cinu dibuat dari tempurung kelapa (tembaga) yang diberi bertangkai dari kayu. Besarnya sebesar tempurung kelapa dan panjang tangkainya berkisar antara 25-50 cm. Teknik pembuatannya sangat sederhana.
Tempurung kelapa dipilih yang tua dan telah berwarna kehitam-hitaman, biasanya diambil tempurung kelapa tua yang telah lama digigit oleh tupai yang isi didalamnya sudah tidak ada lagi. Pekerjaan tahap berikutnya mengupas kulit kelapa serta membersihkannya. Lalu diberi beberapa lubang kecil sebagai tempat mengikat tangkainya. Lubang batok kelapa yang telah digigit oleh tupai jika dianggap masih belum cukup besar akan ditambahkan. Cinu digunakan untuk mengambil air dari dalam guci, tayeuen atau keutuyong
Dalam kehidupan sehari-hari cinu dapat dibuat sendiri, dibuat oleh tetangga atau membelinya. Dewasa ini cinu yang tradisional seperti ini sudah jarang pemakainya. Kedudukan cinu secara berangsur-angsur telah digeser oleh gayung yang dibuat dari kaleng susu atau gayung-gayung plastik. Sistem penyimpanan cinu dengan cara menyangkutkan di dinding dapur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ulon tuan preh kritik ngoen nasihat jih. Maklum ulon tuan teungoh meuruno.