Seni Murni :
Tari
Saman
Telah tumbuh dan berkembang di daerah Aceh
Tengah khususnya dalam masyarakat Gayo.
Tari Seudati
Ija Songket/
kain songket
Kain tenun Kain tenun Songket (berfungsi
sebagai pakaian adat)
Ija Songket/ kain songket kini hanya
digunakan pada upacara-upacara tertentu, meskipun demikian, semangat untuk
melestarikan Kain songket tetap diupayakan agar Kain songket tak menghilang
begitu saja ditelan perubahan jaman.
Salah satunya adalah upaya untuk membuat Kain
songket lebih nyaman digunakan dengan mengembangkan material yang digunakan
untuk membuat Kain songket. Dari benang katun kasar, mulai diganti ke serat
yang lebih halus sehingga makin nyaman untuk digunakan.
Pakaian
Adat Aceh
Pakaian adat Aceh dilengkapi dengan beberapa
macam pernik yang biasa selalu dikenakan pada acara-acara tertentu.
Pernik-pernik tersebut antara lain :
Keureusang
Keureusang adalah perhiasan yang memiliki
ukuran panjang 10 Cm dan lebar 7,5 Cm. Perhiasan dada yang disematkan di baju
wanita (sejenis bros) yang terbuat dari emas bertatahkan intan dan berlian.
Bentuk keseluruhannya seperti hati yang dihiasi dengan permata intan dan
berlian sejumlah 102 butir. Keureusang ini digunakan sebagai penyemat baju
(seperti peneti) dibagian dada. Perhiasan ini merupakan barang mewah dan yang
memakainya adalah orang-orang tertentu saja sebagai perhiasan pakaian harian.
Phatam
Dhoe
Phatam Dhoe adalah salah satu perhiasan dahi
wanita Aceh. Biasanya dibuat dari emas/perak yang disepuh emas. Bentuknya
seperti mahkota. Terbagi atas tiga bagian yang satu sama lainnya dihubungkan
dengan engsel. Di bagian tengah terdapat ukuran kaligrafi dengan
tulisan-tulisan Allah dan di tengahnya terdapat tulisan Muhammad motif ini
disebut Bungong Kalimah yang dilingkari ukiran bermotif bulatan-bulatan kecil
dan bunga.
Peuniti
Peuniti ialah Seuntai Peun iti yang terbuat
dari emas; terdiri dari tiga buah hiasan motif Pinto Aceh. Motif Pinto Aceh
dibuat dengan ukiran piligran yang dijalin dengan motif bentuk pucuk pakis dan
bunga. Pada bagian tengah terdapat motif boheungkot (bulatan-bulatan
kecil seperti ikan telur). Motif Pinto Aceh ini diilhami dari bentuk pintu
Rumah Aceh yang sekarang dikenal sebagai motif ukiran khas Aceh. Peuniti ini
dipakai sebagai perhiasan wanita, sekaligus sebagai penyemat baju.
Simplah
Simplah merupakan suatu perhiasan dada untuk
wanita. Terbuat dari perak sepuh emas. Terdiri dari 24 buah lempengan segi enam
dan dua buah lempengan segi delapan. Setiap lempengan dihiasi dengan ukiran
motif bunga dan daun serta permata merah di bagian tengah. Lempengan-lempengan
tersebut dihubungkan dengan dua untai rantai. Simplah mempunyai ukuran panjang
dan lebar masing-masing 51 cm.
Subang
Aceh
Subang Aceh memiliki diameter dengan ukuran 6
cm. Subang terbuat dari emas dan permata. Bentuknya seperti bunga matahari
dengan ujung kelopaknya yang runcing-runcing. Bagian atas berupa lempengan yang
berbentuk bunga Matahari disebut "Sigeudo Subang". Subang ini disebut
juga subang bungong mata uro.
Taloe
Jeuem
Seni
Terapan :
Rumah Aceh (berfungsi sebagai tempat
tinggal/rumah adat)
Rencong (berfungsi sebagai senjata)
Tombak Aceh (digunakan dalam upacara
kebesaran raja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ulon tuan preh kritik ngoen nasihat jih. Maklum ulon tuan teungoh meuruno.