Minggu, 14 Oktober 2018

Bab Ulama Ulama Besar Aceh - Episode: Abu Kuta Krueng

Biografi Abu Kuta Krueng: Ulama Kharismatik dari Aceh Pidie

Tgk H Usman Bin Tgk. Ali

Atjeh Pusaka - Lahir di Kuta Krueng Pidie Jaya pada tanggal 31 Desember 1940 dengan nama lengkap Tgk H Usman bin Tgk Ali. Setelah menyelesaikan Sekolah Rakyat (SR) Tgk H Usman langsung menggeluti pengetahuan Islam di Dayah Ma’hadal Ulum Diniyyah Islamiyah (MUDI) Mesra Samalanga – Bireuen, semasa mengaji di Dayah MUDI Mesra Samalanga telah nampak terlihat kepribadian seorang ulama, mulai dari sifat, karakter hingga kemampuan menyerap berbagai ilmu pengetahuan dengan cepat.

Sebagai seorang murid, Tgk H Usman selalu menghormati gurunya, hingga ilmu yang beliau peroleh pun mengandung keberkatan (bermanfaat), karena dalam keyakinan aneuk dayah memuliakan dan menghormati guru merupakan salah satu faktor keberkatan pada ilmu. Dan hal ini dipraktekkan dalam keseharian Tgk H Usman, walhasil sepulang dari dayah MUDI Mesra Samalanga beliau mendirikan Dayah Darul Munawwar di Kuta Krueng, Bandar Dua yang dulunya tunduk ke kabupaten Pidie, namun sekarang masuk wilayah kabupaten Pidie Jaya setelah pemekaran pada tahun 2007 lalu.

Kehadiran Tgk H Usman yang akrab disapa Abu Kuta Krueng dalam kancah pendidikan di Aceh telah menoreh catatan sejarah Aceh sebagai bumi seribu dayah dan satu lagi bertambah lampu penerang di bumi Serambi Mekkah. Hari ini Abu Kuta dipandang sebagai seorang tokoh ulama karismatik Aceh yang selalu dihormati dan menjadi kebanggaan orang Aceh.

Tahun 1964 Tgk H Usman Bin Ali (akrab disapa dengan sebutan Abu Kuta Krueng) yang merupakan lulusan dari Bustanul Muhaqqiqin Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiah Mesjid Raya Samalanga Kabupaten Bireun, mendirikan sebuah Lembaga Pendidikan Islam diberikan nama Darul Munawwarah yang bermakna Negeri Bersinar. Salah satu alasan memilih nama tersebut adalah Abu Kuta Krueng berharap lulusan dari Darul Munawwarah nantinya mampu menjadi lampu penerang bagi dirinya dan masyarakat secara umum.

Secara geografis Dayah Darul Munawwarah terletak di Desa Kuta Krueng kemukiman Jangka Buya Timur Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya - Aceh, sekitar 21 km disebelah timur ibukota kabupaten Pidie Jaya. Dayah yang sampai saat ini masih dipimpin oleh Tgk. H. Usman bin Tgk. Ali tersebut sempat landa banjir besar pada tahun 1974, kemudian dipindahkan ke selatan desa Kuta Krueng. Hari ini Darul Munawwarah sedang membenahi diri untuk menjawab tuntutan zaman, kebutuhan masyarakat dewasa ini telah mendorong Dayah tersebut menyelenggarakan pendidikan keterampilan yang lebih rill tentunya dengan tidak mengurangi prinsi-prinsip dasar yaitu memperdalamkan qaidah-qaidah islamiyah (Tafaqquh Fiddin).



PENDAHULUAN

Pondok Pesantren Darul Munawwarah Kuta Krueng didirikan pada tahun 1964 oleh Tgk.H. Usman Ali (yang akrab dengan sapaan Abu Kuta Krueng), hingga saat ini telah banyak melahirkan alumni-alumni yang mengabdi dalam masyarakat dengan mendirikan pondok pesantren cabang didaerahnya.

Pesatnya perkembangan pendidikan non pesantren mengakibatkan hamper mundurnya pendidikan slafiyah dengan kitab kuning sebagai pegangannya, beranjak dari sini pengasuh ponpes salafiyah Darul Munawwarah mendirikan program jenjang Ma’had Aly (Perguruan Tinggi) pada tahun 2011, dengan jurusan kajian fiqh dan ushul fiqh diharapkan dapat mengakarnya kembali pendidikan pondok pesantren dalam kehidupan masyarakat.

VISI :

Lahirnya kader-kader ulama generasi muslim yang fiddin

MISI :

Meningkatkan manajemen pendidikan yang akuntabel, partisipatif, inovatif dan efektif dengan memadukan system pendidikan pesantren dan perguruan tinggi.
Menyajikan studi fiqh dan ushul fiqh universal, mendalam serta mengembangkan peneladanan amaliah shufiyah sesuai tuntutan zaman.
Memberikan pelayanan kepada masyarakat bagi kajian syari’at dalam berbagai aspek kehidupan.

TUJUAN

Terwujudnya Ma’had Aly sebagai lembaga tafaqquh fiddin yang memiliki system penjaminan mutu dengan standar nasional dan internasional
Lahirnya kader-kader ahli fiqh yang mewarisi tradisi ilmiah dan amaliah shufiyah dan mampu menyelesaikan persoalan zamannya.
Berkembangnya pengalaman syari’at yang rahmatal lil alamin

PROFIL KELULUSAN

Mampu membaca dan memahami al-Mahally atau yang sederajat dan mampu menyelesaikan masail fiqhiyyah (muraja’ah kitab kuning)

DOSEN/ MASYAIKH

Dosen Harian/ al-Mudarrisun:
  • Tgk.H.Usman Ali
  • Tgk.H.Anwar, S.PdI
  • Tgk.H.Fadhli
  • Tgk.H.Nurdin
  • Tgk.H.Tarmizi
  • Tgk.Zulkarnaini, S.PdI
  • Tgk.H.Rusli, LC
Dosen Tamu/ al-Muhadhirun:
  • Abuya Prof.Dr.H.Muhibbuddin Waly
  • Tgk.H.M.Amin (Abu Tu Min)
  • Tgk.H.Abdullah Ibrahim (Abu Tanjong Bungong)
  • Dr.H.Rusli Hasbi, MA
  • Drs.Tgk.H.Daud Hasbi, MM
  • Dr. Asnan Husen, MA
  • Prof.Dr.H.Muslem Ibrahim, MA
  • Drs.H.Azhari, MM
MATERI PERKULIAHAN

Mata Kuliah Dasar
Bahasa Arab Praktis, Bahasa Inggris Praktis, Bahasa Indonesia (Teknik Penulisan Karya Ilmiah) Ilmu Nahwu, Ilmu Sharaf, Ilmu Balaqhah, Ilmu Mantiq, Ilmu Kalam, Ilmu Tashawwuf, dan Ilmu Falah

Mata Kuliah Konsentrasi
Ushul Fiqh I (Ghayah Al Wushul), Ushul Fiqh II (Jam’ul Jawami’) Qawa’id Fiqh, Fiqh Ibadah (Al Mahally), Fiqh al-Muamalah (Al Mahally), Fiqh al-Munakahah (Al Mahally), Fiqh al-Jinayah (Al Mahally), Principles of Islamic Jurisprudence, Theories of Islamic Law.

Mata Kuliah Pendukung
Ulumul Qur’an, Ulumul Hadits, Pengantar Tarikh Tasyri’, Sirah Nabi, Filsafat Islam, Aliran Modern Pemikiran Islam, Metodologi Penelitian.

Mata Kuliah Ketrampilan
Seminar Proposal, Studi Penyelesaian Masa’il Fiqhiyyah (Bahthul Masa’il)
Penulisan Risalah/ Skripsi. 
(sumber: Dayah Darul Munawwarah)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ulon tuan preh kritik ngoen nasihat jih. Maklum ulon tuan teungoh meuruno.

Seulamat Uroe Raya

Admin Blog Atjeh Pusaka mengucapkan Seulamat Uroe Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H... Neu peu meu'ah lahee ngon batein...