Atjeh Pusaka - Pemerintah Aceh memposisikan Miftahul Jannah, pejudo Indonesia asal Aceh, sebagai pejuang syariat. Untuk itu, Pemerintah Aceh akan menyambut Miftahul Jannah layaknya seorang pejuang. Selain itu juga akan diberikan beasiswa pendidikan.
Miftahul Jannah
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah memerintahkan Kepala Kantor Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta untuk segera melakukan pendampingan terhadap pejudo asal Aceh Miftahul Jannah yang memilih untuk tidak melepas jilbab sehingga gagal tampil di Asian Para Games 2018, Senin (8/10).
“Pastikan adik kita Miftahul Jannah tidak merasa sendiri, apalagi sampai larut dalam kesedihan. Katakan, seluruh rakyat Aceh bersamanya,” kata Nova Iriansyah saat memberikan arahan di Pendopo Wakil Gubernur, Selasa (9/10) sore.
Disebutkan, jika ibunya ingin ke Jakarta maka Pemerintah Aceh siap untuk memfasilitasinya. “Pokoknya, dik Miftah jangan sedih, kita semua bangga dengan keputusannya, ” tambah Plt Gubernur Aceh itu.
Dalam rapat yang dihadiri oleh Dinas Syariat Islam, Dispora, MPU, MAA dan lainnya, juga diputuskan untuk melakukan penyambutan Miftahul Jannah di Bandara Sultan Iskandar Muda.
Dalam penyambutan nantinya Pemerintah Aceh juga menyiapkan acara doa dan peusijuk sebagai penghormatan terhadap Miftahul Jannah yang sudah memperlihatkan citra ideal syariat Islam yang berlaku di Aceh.
“Kita akan sambut Miftahul Jannah layaknya menyambut seorang pejuang, ” kata Nova Iriansyah.
Nova juga memastikan Miftahul Jannah akan mendapat apresiasi lainnya, termasuk memberi beasiswa. Saat ini Miftah yang sedang kuliah di Universitas Pasundan (Unpas) Bandung.
Menurut Nova, apa yang dilakukan oleh Miftahul Jannah adalah watak dan karakter perempuan muslimah Aceh sejati. “Kita akan dukung beasiswa untuk dik Miftah, ini apresiasi atas keteguhan hatinya untuk tidak membuka hijab, ” tegas Nova Iriansyah. (ADR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ulon tuan preh kritik ngoen nasihat jih. Maklum ulon tuan teungoh meuruno.